Apa Bahayanya Jika Bayi Minum Air Ketuban?

Selasa, 12 April 2011
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak kami laki-laki baru lahir dengan berat 49 gram dan tinggi badan 51 cm. Saat ini kondisinya sehat hanya saja napasnya terlihat berat dan berbunyi ngik-ngik layaknya penderita asma, kebetulan saya dan istri memang memiliki asma. Melihat proses persalinan anak kami, sepertinya dia menghirup atau meminum air ketuban (bahasa jawa: ngombe banyu kawah) saat persalinan dan mungkin proses pengeluarannya oleh bidan tidak maksimal atau lainnya.

Beberapa asumsi yang berkembang di masyarakat kami adalah jika bayi meminum air ketuban dapat mengakibatkan bronkitis atau asma. Saya memahami kalau asma penyakit keturunan, tapi bagaimana dengan bronkitisnya? Saya sangat mengkhawatirkan kondisi tersebut, bagaimana solusinya dok? Terimakasih.

Mahadarma, (Pria Menikah, 26 Tahun), mahadarma@ovi.com
Tinggi Badan 160 Cm dan Berat Badan 55 Kg
Jawaban

Maaf sebelumnya, mungkin bapak salah menulis berat badan yang 49 gram. Apakah maksud Bapak beratnya 4900 gram atau yang lain? Karena berat badan bayi yang normal diatas 2500 gram.

Suara ngik-ngik pada bayi sering terjadi karena lendirnya yang relatif banyak (hiperaktifitas bronkus). Produksi lendir yang relatif banyak bisa terjadi karena  udara dingin, debu atau alergi pada makanan seperti susu sapi. Selain itu produksi lendir yang berlebih ini tidak ada hubungannya dengan meminum air ketuban saat proses persalinan atau proses membersihkan lendir yang tidak bersih.

Satu hal yang perlu diingat adalah saat bayi lahir, tindakan membersihkan lendir hanya dilakukan di sekitar mulut dan bukan di paru-paru. Jadi sebenarnya batuk anak Bapak tidak ada hubungannya dengan meminum air ketuban. Bila air ketuban masuk ke paru-paru dapat menjadi infeksi, dan kejadian ini akan terjadi pada saat bayi lahir dan bukan baru muncul sekarang.

Selain itu hal yang harus diiingat adalah bila orangtuanya asma, anaknya belum tentu sakit asma. Tapi peluang si anak memiliki asma akan lebih besar jika orangtuanya memiliki asma. Sedangkan bronkhtis merupakan infeksi pada saluran bronkus paru yang dapat terjadi bila ada infeksi. Pada kasus ini, solusi terbaiknya adalah memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga ia berusia 6 bulan dan menghindari pencetus alergi sehingga produksi lendir tidak berlebihan.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.
(ver/ir)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More