This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Efek Samping Foto Rontgen pada Anak

Senin, 25 April 2011
0 komentar

TANYA:
Pagi, Dokter. Anak saya berumur 2 tahun 9 bulan, laki-laki. Sekitar 9 bulan yang lalu dia sering batuk, kadang batuknya sampai 3 hari. Setelah saya periksa ke salah satu SpA, katanya anak saya terkena flek paru dan diberi obat sampai 9 bulan. Setelah makan obat selama itu, anak saya dinyatakan sembuh dari flek parunya. Selama penyembuhan tersebut anak, saya sudah 3 kali melakukan foto rontgen dan tes darah.

Tapi saat ini penyakitnya masih belum sembuh juga, bahkan batuknya menurut saya semakin intens. Kalau dia batuk, nafasnya jadi sesak, sering berkeringat walaupun pagi hari. Sebulan terakhir ini anak saya sudah dua kali mengalami batuk dan sesak, saya ke dokter lain dan menurut dokter tersebut anak saya mengalami gejala asma dan diberi obat asma, tapi sampai obatnya habis perkembangannya belum maksimal.

Yang ingin saya tanya adalah: Penyakit apa yang sebenarnya dialami oleh anak saya? Adakah efek samping foto rontgen 3 kali dalam 9 bulan? Apakah asma dapat disembuhkan? Bagaimana mengetahui sumber pencetus alergi yang mengakibatkan asma? Atas respons dan pencerahan dokter, saya ucapkan terima kasih.
Salam, Rediel Sitohang (29), Riau
JAWAB:
1. Kelihatannya si kecil lebih ke arah batuk karena alergi, yang mungkin saja di kemudian hari dapat mengarah ke gejala asma. Pemeriksaan rontgen dalam periode tersebut masih diperbolehkan terlebih kekuatan sinar X pada alat rontgen masih dalam kadar yang diperbolehkan.

2. Asma dapat dikendalikan dengan menghindari kemungkinan pencetus terjadinya serangan, seperti debu, tungau debu (house dust mite), bulu-bulu hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, hamster, asap rokok, obat nyamuk, makanan snack yang mengandung bahan penyedap, seperti MSG (chips), seafood, udara dingin/panas, aktivitas fisik, dan sebagainya.

3. Untuk mengetahui kemungkinan penyebab alerginya dapat dilakukan dengan tes alergi pada kulit (skin prick test) atau pemeriksaan serologi Imunoglobulin E yang spesifik (IgE Spesifik). Terima kasih.

Lendir Batuk Anak Anda Sulit Keluar

0 komentar

Halo dok, anak saya berusia 1 tahun 7 bulan. Pada saat dia batuk berdahak sering kali dia sulit mengeluarkan dahaknya, padahal kalau saya berobat ke dokter selalu diberi obat pengencer dahak. Saya pernah dengar dari teman, jika bayi tak bisa mengeluarkan dahaknya biasanya keluarnya lewat cairan hidung atau melalui kotoran pada saat dia pup. Apa benar dok? Saya agak khawatir karena pada saat anak saya lahir, sedot hidungnya tidak sampai tuntas. Sebelumnya terima kasih atas jawabannya.
Dian (28),  Jakarta

JAWAB:
Batuk yang berlendir atau berdahak memang sering dialami oleh bayi atau anak terlebih memiliki bakat dan keturunan alergi dari orangtua kandungnya. Kondisi ini juga sering kali dialami oleh si kecil yang terpapar oleh asap, terutama asap rokok. Biasanya didahului oleh infeksi (virus) di saluran napas atas seperti selesma atau disebut common cold.
Lendir di saluran napas biasanya akan dikeluarkan oleh tubuh melalui mekanisme defens seperti batuk, bersin, atau akan tertelan dan masuk ke dalam saluran cerna, dan biasanya akan dibuang bersama dengan feses. Riwayat pengisapan lendir saat baru lahir tidak berpengaruh dalam kasus ini

Apa Efek Membentak Anak dengan Keras?

Selasa, 12 April 2011
0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Pagi dok, saya mau tanya bolehkah kita membentak anak dengan keras bahkan sampai menggedor pintu atau meja? Apakah akan berdampak pada psikologis anak kelak? Terimakasih atas penjelasannya.

Lucky Hananto (Laki-laki Menikah, 33 Tahun), luckyhananto@gmail.com
Tinggi Badan 168 cm dan Berat Badan 81 kg.


Jawaban

Anak merupakan cerminan dari orangtua karena anak akan menirukan perilaku orangtuanya. Jika kita memberikan contoh yang baik pada anak, maka dia akan berperilaku baik pula, demikan sebaliknya.

Bila anak salah dalam melakukan suatu tindakan, cobalah mencari tahu mengapa dia berperilaku seperti itu. Bila anak melakukan kesalahan orangtua tidak perlu menggunakan kekerasan psikis apalagi fisik, cukup dengan teguran yang tegas dan beri hukuman yang mendidik, seperti tidak memberikan mainan kesayangannya dalam beberapa waktu, atau tidak boleh menonton televisi.

Saat memberi hukuman, kita harus bersikap tegas dan anggota keluarga lain juga turut mendukung. Bila anak tidak boleh menonton televisi, semua tidak menonton televisi (televisi dimatikan). Tapi penampilan kita tetap seperti biasa, yaitu penuh kasih sayang.

Terkadang orangtua tidak dapat mengendalikan emosinya. Jika satu atau dua kali emosi tidak terkendali masih wajar, tapi jangan menjadi kebiasaan. Karena tindakan yang salah akan menyebabkan anak trauma psikis, bahkan menjadi bertambah keras terhadap orangtua.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.
(ver/ir)

Bolehkah Bayi Disentri Diberi Obat Tetrasiklin?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Apakah obat dumocyline tetracyline HCl dapat diberikan untuk bayi usia 3,5 bulan yang kena disentri? Jika boleh diberikan, berapa dosisnya? Bisakah ibu saja yang mengonsumsi obatnya karena anak saya baru minum ASI saja? Terimakasih.

Supriyanto (Pria Menikah, 30 Tahun), supriyantoanto46@yahoo.co.id
Tinggi Badan 160 Cm dan Berat Badan 60 Kg


Jawaban

Pemberian obat tetrasiklin sudah ditinggalkan dalam terapi penyembuhan disentri dan tidak diajurkan pada bayi. Serta pemberian suatu obat untuk anak yang sakit sebaiknya disesuaikan dengan aturan dosis yang ada.

Bila anak sakit, maka anak-lah yang diberikan obat bukan ibunya walaupun ibu menyusui. Pendapat yang mengatakan jika obat dimakan oleh ibu kemudian bayi menyusu maka bayi dapat diobati merupakan pendapat yang keliru. Karena obat tersebut tidak sampai ke tubuh anak.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.
(ver/ir)

Kenapa Ada Benjolan-benjolan di Kepala Bayi?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, di kepala anak saya selalu muncul benjolan-benjolan kecil. Kira-kira itu kenapa ya dok? Apakah karena alergi? Bagaimana mengobatinya? Terimakasih.

Teguh Supriyanto (Laki-laki Menikah, 25 Tahun), van_suprie@yahoo.co.id
Tinggi Badan 173 cm dan Berat Badan 78 kg.


Jawaban

Benjolan yang muncul di kepala bisa bermacam-macam penyebabnya dan letaknya bisa di kulit atau di bawah kulit. Bila benjolan terletak di bawah kulit, besarnya seperti kacang hijau, dipegang tidak sakit dan tidak melekat pada dasar (bila dipegang bergerak), kemungkinan hanya pembesaran kelenjar getah bening. Tetapi bila benjolan cepat membesar maka perlu pemeriksaan lebih lanjut dan segera bawa ke dokter.

Namun bila benjolan kecil tersebut melekat pada kulit dan perih saat dipegang, kemungkinan benjolan tersebut adalah bisul. Benjolan ini terbentuk karena adanya infeksi pada daerah tersebut. Pencetusnya adalah alergi yang bisa berasal dari makanan seperti telur, susu sapi atau makanan laut. Untuk terapi terbaik adalah dengan menghindari pencetus alergi dan menjaga kebersihan kulit.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222
(ver/ir)

Kenapa Badan Anak Gatal-gatal?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak saya mengalami gatal-gatal pada seluruh tubuhnya. Awalnya gatal tersebut bernanah tapi sudah saya bawa ke dokter dan sembuh, kemudian sekarang gatalnya ganti seperti orang kudisan dan kata dokter kemungkinan alergi dari susu. Kemudian susunya saya ganti dengan merk lain, tetapi masih tetap gatal-gatal.

Pertanyaan saya apakah gatalnya tersebut dari alergi susu? Kalau alergi akibat susu kenapa jenis gatalnya berubah atau karena faktor kebersihan? Terimakasih atas jawaban dan perhatian dokter.

Ainin (Perempuan 35 Tahun, Menikah), ainin.santoso@yahoo.co.id
Tinggi Badan 158 cm dan Berat Badan 66 kg .

Jawaban

Untuk mengetahui pastinya memang diperlukan pengetesan. Bila anak mengalami alergi susu sapi, sebaiknya jangan diberikan susu sapi walupun mereknya berbeda. Alergi yang muncul dapat berupa gatal atau bentol-bentol dikulit, produksi lendir yang banyak sehingga batuk dan pilek serta bisa juga gangguan pencernakan seperti mencret.

Manifestasi alergi pada kulit bermacam macam, dapat berbentuk biduran, bercak seperti jerawat bahkan seperti bisul. Kondisi ini bisa diperparah lagi dengan kebersihan kulit yang kurang seperti keringat, kulit yang kotor, bahkan bedak atau lotion tertentu juga dapat menyebabkan anak alergi dan akan memperparah munculnya alergi pada kulit.

Jadi memang tidak mudah untuk menentukan pencetus alergi dan untuk memastikannya diperlukan tes alergi yang dilakukan oleh dokter.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222
(ver/ir)

Kenapa Kulit Bayi Berwarna Kuning?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak saya perempuan yang baru berumur 4 hari memiliki warna kulit kuning. Pertanyaan saya kenapa kulit bayi berwarna kuning? Bagaimana cara pengobatannya? Terimakasih.

Andri Firmansyah (Laki-laki 22 Tahun, Menikah), firman_tasik@yahoo.co.id
Tinggi 173 cm dan Berat 63 kg.


Jawaban

Kuning pada kulit bayi baru lahir menandakan tingginya kadar bilirubin dalam darah. Sekitar 80 persen bayi yang baru lahir mengalami kuning pada kulit yang disebut ikterik.

Bilirubin yang tinggi terdiri dari bilirubin direk dan bilirubin indirek. Bilirubin indirek artinya bilirubin yang harus berikatan dengan protein (albumin) agar dari darah bisa masuk ke dalam hati. Sedangkan bilirubin direk adalah bilirubin yang tidak perlu bantuan ikatan dengan protein, dan bilirubin ini keluar dari hati menuju saluran pencernaan yang menyebabkan feses berwarna kuning.

Pada bayi baru lahir, produksi bilirubin indirek cenderung meningkat akibat ikatan antara bilirubin indirek dengan protein relatif kurang. Hal ini karena protein bayi baru lahir relatif kurang. Proses ini menyebabkan terhambatnya bilirubin indirek masuk ke dalam hati dan terjadi penumpukan birubin indirek, sehingga terlihat kuning pada kulit.

Obatnya adalah dengan banyak minum (ASI) yang bisa membantu pengeluaran bilirubin lebih cepat. Sedangkan tindakan dengan obat-obatan sudah dihindari, dan terapi menjemur bayi saat pagi hari dapat membantu. Tetapi bila kadar bilirubinnya tinggi, terapi terbaik adalah dengan terapi sinar.

Namun jika bilirubin direk yang tinggi, berarti terdapat hambatan keluarnya bilirubin direk. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya sumbatan (batu empedu, atresia saluran empedu) atau infeksi (hepatitis). Gejala klinis yang timbul adalah feses menjadi pucat karena bilirubin terhambat keluar, akibatnya bilirubin mencari jalan keluar melalui saluran kemih sehinggga air seni menjadi warna kuning tua.

Terapi yang bisa dilakukan umumnya dengan melakukan operasi (untuk kasus penyumbatan) atau terapi infeksi jika ditemukan adanya infeksi. Untuk itu coba tanyakan pada dokter mengapa kulit bayi bapak menjadi kuning.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.
(ver/ir)
0 komentar
(Foto: thinkstock)Dok, apakah anak perempuan saya harus dikhitan (disunat) sama seperti anak laki-laki? Bahayanya apa dok jika tidak dikhitan? Terimakasih.

Chacha (Perempuan Menikah, 25 Tahun), chintya_110385@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 51 Kg


Jawaban

Khitan atau sunat merupakan suatu tradisi, yaitu dengan cara memotong kulup (kulit luar kelamin laki-laki). Pemotongan kulup ini bertujuan agar penis menjadi bersih dan kotoran yang keluar dari saluran kemih tidak terhambat.

Pada laki-laki, kulup ini sering menghambat kebersihan, karena kotoran air seni sering menempel pada kulup terutama pada bagian dalam kulup dan sering menimbulkan infeksi. Nah dengan melakukan sunat maka penis menjadi lebih bersih, sehingga menjadi 'wajib' bagi seorang laki-laki.

Pertanyaannya apakah perempuan perlu sunat?

Hingga saat ini tidak ada data ilmiah yang memberikan dukungan bahwa seorang perempuan harus disunat, karena tidak tahu apa yang dipotong. Perempuan tidak memiliki kulup, sehingga sunat pada perempuan tidak perlu.

Namun sunat pada perempuan ini banyak menjadi perdebatan dimasyarakat, karena sudah menjadi suatu tradisi.

Ada pendapat bahwa saat disunat seorang perempuan hanya disayat atau dipotong ujung klitorisnya. Bila hal ini dilakukan, justru dapat menimbulkan luka dan mempermudah infeksi bila klitoris saat disayat. Selain itu tidak ada data ilmiah yang mendukung manfaat ini.

Memang pada zaman dahulu di beberapa tempat memiliki tradisi memotong sedikit klitoris pada vagina perempuan. Tapi tindakan ini tidaklah dibenarkan.

Sunat perempuan telah banyak ditentang karena bisa menyebabkan risiko infeksi, masalah saluran kemih dan trauma mental bagi perempuan.

Sementara sunat pada laki-laki justru baik dilakukan karena terbukti bisa menjauhkan dari ancaman penyakit seperti kanker atau prostat.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222
(ver/ir)

Kenapa Payudara Anak Saya Lebih Besar dari Ibunya?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, saya ingin menanyakan perkembangan seksual anak perempuan saya yang usianya 14 tahun (kelas 2 SMP) dengan tinggi 160 cm dan 60 kg. Dia memiliki payudara yang menurut saya besar sekali dan jauh melebihi ibu serta neneknya yang justru cenderung kecil. Tingkah lakunya masih kekanak-kanakan tapi agak tomboi dan sangat aktif berolahraga (berenang, basket, taekwondo). Tapi saya khawatir nantinya dia diganggu oleh laki-laki karena penampilannya yang sudah seperti mahasiswi (remaja dewasa). Apakah ada sesuatu yang salah dengan anak perempuan saya? Apakah payudaranya akan terus membesar mengingat usianya masih muda? Terimakasih.

Asgar Tea (Pria Menikah, 45 Tahun), asgartea2010@gmail.com
Tinggi Badan 160 Cm, Berat Badan 60 Kg


Jawaban


Pada usia tersebut anak Bapak sudah remaja dan hormon pertumbuhan serta hormon seksualnya berkembang dengan cepat. Saat itu gairah makan relatif lebih banyak, sehingga anak akan menjadi lebih besar (bongsor).

Tumbuhnya tanda seksual sekunder, seperti payudara yang besar, rambut ketiak dan kemaluan menambah bentuk tubuh anak menjadi lebih 'berbentuk'. Pada anak perempuan yang berusia 14 tahun disertai timbulnya menstruasi yang menunjukkan dia sudah menjadi dewasa muda (remaja).

Selain dipengaruhi oleh faktor genetik, besarnya ukuran payudara perempuan juga didukung oleh berat badan. Sehingga ukuran payudara pada remaja yang bongsor relatif menajdi lebih besar.

Usia 14 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat 60 kg, relatif tinggi dan besar di banding usia teman temannya. Sebaiknya diperlukan pengurangan berat badan agar sesuai dengan tingginya dan memberikan nasehat mengenai cara berpakainan agar penampilannya menajdi lebih baik.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.
(ver/ir)

Apa Bahayanya Jika Bayi Minum Air Ketuban?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak kami laki-laki baru lahir dengan berat 49 gram dan tinggi badan 51 cm. Saat ini kondisinya sehat hanya saja napasnya terlihat berat dan berbunyi ngik-ngik layaknya penderita asma, kebetulan saya dan istri memang memiliki asma. Melihat proses persalinan anak kami, sepertinya dia menghirup atau meminum air ketuban (bahasa jawa: ngombe banyu kawah) saat persalinan dan mungkin proses pengeluarannya oleh bidan tidak maksimal atau lainnya.

Beberapa asumsi yang berkembang di masyarakat kami adalah jika bayi meminum air ketuban dapat mengakibatkan bronkitis atau asma. Saya memahami kalau asma penyakit keturunan, tapi bagaimana dengan bronkitisnya? Saya sangat mengkhawatirkan kondisi tersebut, bagaimana solusinya dok? Terimakasih.

Mahadarma, (Pria Menikah, 26 Tahun), mahadarma@ovi.com
Tinggi Badan 160 Cm dan Berat Badan 55 Kg
Jawaban

Maaf sebelumnya, mungkin bapak salah menulis berat badan yang 49 gram. Apakah maksud Bapak beratnya 4900 gram atau yang lain? Karena berat badan bayi yang normal diatas 2500 gram.

Suara ngik-ngik pada bayi sering terjadi karena lendirnya yang relatif banyak (hiperaktifitas bronkus). Produksi lendir yang relatif banyak bisa terjadi karena  udara dingin, debu atau alergi pada makanan seperti susu sapi. Selain itu produksi lendir yang berlebih ini tidak ada hubungannya dengan meminum air ketuban saat proses persalinan atau proses membersihkan lendir yang tidak bersih.

Satu hal yang perlu diingat adalah saat bayi lahir, tindakan membersihkan lendir hanya dilakukan di sekitar mulut dan bukan di paru-paru. Jadi sebenarnya batuk anak Bapak tidak ada hubungannya dengan meminum air ketuban. Bila air ketuban masuk ke paru-paru dapat menjadi infeksi, dan kejadian ini akan terjadi pada saat bayi lahir dan bukan baru muncul sekarang.

Selain itu hal yang harus diiingat adalah bila orangtuanya asma, anaknya belum tentu sakit asma. Tapi peluang si anak memiliki asma akan lebih besar jika orangtuanya memiliki asma. Sedangkan bronkhtis merupakan infeksi pada saluran bronkus paru yang dapat terjadi bila ada infeksi. Pada kasus ini, solusi terbaiknya adalah memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga ia berusia 6 bulan dan menghindari pencetus alergi sehingga produksi lendir tidak berlebihan.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.
(ver/ir)

Kenapa Anak Susah Bangun Pagi?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Saya ibu rumah tangga dan karyawan perusahaan swasta. Setiap hari saya kewalahan membangunkan anak saya yang masih berumur 2 tahun. Anaknya susah sekali bangun pagi, selalu menangis kalau dibangunkan. Bagaimana cara membangunkan anak yang malas bangun pagi? Terimakasih

Mudah (Perempuan Menikah, 22 Tahun), mutiara@yahoo.com
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 40 Kg.


Jawaban

Bagi anak tidur memiliki kenikmatan tersendiri dan pola tidur anak terbentuk karena lingkungannya. Pada bayi baru lahir, lamanya tidur bisa mencapai 20 jam sehari. Namun dengan bertambah usia maka lamanya waktu tidur anak dalam sehari menjadi berkurang.

Pada usia 2 tahun seorang anak masih membutuhkan waktu tidur yang lama, yaitu dapat lebih dari 8-10 jam sehari, serta pola tidurnya juga tergantung lingkungan. Tapi pada dasarnya orangtua tidak boleh memaksakan anak bangun pagi di saat anak masih ingin tidur.

Perlakuan disiplin pada anak usia 2 tahun dengan mengharuskannya bangun pagi bukanlah tindakan yang bijak. Namun yang harus dilakukan adalah kita sebaiknya mencari tahu penyebab mengapa anak tidak mau bangun pagi.

Ibu adalah seorang karyawan swasta, tentu mempunyai kesibuhan pada siang hari. Sehingga baru sore atau malam hari berjumpa dengan buah hati. Kondisi ini kemungkinan saja membuat anak tidur larut malam sehingga sulit bangun saat pagi. Penyebab lainnya bisa pula karena pola tidurnya berbeda, yaitu siang terlalu banyak tidur sehingga malam hari menjadi tidur larut malam.

Untuk mengetahui cara membangunkan anak dengan mudah di pagi hari, cobalah orangtua menelusuri penyebabnya serta buatlah anak nyaman saat bangun pagi hari.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.

(ver/ir)

Kenapa Tangan Anak Menggenggam Terus?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, tangan kanan anakku kok lemas dan menggenggam terus sehingga jarang terbuka. Lalu kalau pegang benda dia tidak mau pakai tangan kanannya. Tapi tangannya bisa digerakkan untuk pukul-pukul benda. Apa anak saya cenderung kidal ya Dok? Tapi saya tidak punya keturunan yang kidal. Mohon penjelasan dan solusinya. Terimakasih

Arie Rachmawati (Perempuan Menikah, 27 Tahun), rie_rachma15@yahoo.co.id
Tinggi Badan 165 Cm, Berat Badan 60 Kg


Jawaban

Seorang anak yang normal umumnya memiliki kekuatan tangan kanan dan kiri yang seimbang serta kemampuan motoriknya sama kuat. Walaupun seorang anak kidal, namun kekuatan motorik kanan dan kiri harus sama.

Sayangnya ibu tidak menyertakan umur anak ibu. Tapi sebagai catatan, seorang bayi pada usia 3 bulan, telapak tangannya sudah dapat terbuka dan pada usia 4 bulan sudah dapat meraih benda.

Jadi bila tangan kanan anak ibu masih lemah dan tangan menggenggam terus sehingga jarang terbuka, sebaiknya kondisi ini diperiksakan ke dokter anak untuk mengetahui penyebab pastinya.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.

(ver/ir)

Kapan Tumor Jinak pada Balita Bisa Dioperasi?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak lelaki saya berusia 5,5 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi 62 cm. Di jidat anak saya ada hemongioma (tumor jinak) dengan diameter 1 cm. Berdasarkan referensi Dokter Bedah, katanya hemongioma tersebut harus dioperasi. Tapi karena mempertimbangkan umur, sampai saat ini saya belum menindaklanjuti anjuran Dokter tersebut. Mohon saran, pada umur berapa sebaiknya hemongioma tersebut diambil tindakan (operasi)? Terimakasih.

Wahyati Wuriyanto (Perempuan Menikah, 35 Tahun), yati_bni@yahoo.com
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 60 Kg


Jawaban

Hemangioma merupakan pembuluh darah yang terdapat di permukaan kulit. Awalnya saat lahir hanya berupa titik merah seperti tanda lahir. Tapi seiring dengan bertambahnya umur, maka hemangioma akan membesar menjadi tumor jinak. Biasanya pertumbuhan dari hemangioma akan berhenti setelah usia 7 bulan.

Jika anak ibu belum berusia 7 bulan dan besarnya hanya kurang lebih 1 cm, sebaiknya pengobatan ditunda dahulu. Tapi dapat dilakukan terapi untuk hemangioma, terapi yang bisa dilakukan adalah dengan cara penyuntikan kortikosteroid yang diharapkan bisa membuat hemangioma mengecil.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.

(ver/ir)

Mengapa Bayi 5 Bulan Suka Tidur Tengkurap?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak saya laki-laki berusia 5 bulan memiliki kebiasaan tidur tengkurap, karena kalau tidurnya terlentang anaknya gampang kagetan. Bagaimana dengan kebiasaan tidur tengkurap ini dok? Terimakasih.

Suharyanto (Laki-laki Menikah, 33 Tahun), rafidhanan@yahoo.co.id,
Tinggi Badan 165 Cm dan Berat Badan 50 Kg


Jawaban

Posisi tidur anak tidak harus posisi terlentang, tapi boleh juga posisi miring atau tengkurap. Hal yang paling penting adalah kita membuat anak merasa nyaman saat tidur dan pernafasannya tidak terganggu.

Pada posisi tidur tengkurap umumnya posisi kepala agak ekstensi, sehingga pernapasan pada anak lebih nyaman. Kondisi ini kemungkinan yang membuat anak lebih suka tidur tengkurap dan tidurnya terasa lebih nyaman.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi tempat tidurnya. Tempat tidur hendaknya jangan terlalu empuk sehingga kepala anak dapat terbenam, tapi jangan pula tempat tidur yang terlalu keras karena akan membuat anak merasa tidak nyaman saat tidur.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.


(ver/ir)

Anak Saya 8 Bulan Kok Belum Bisa Duduk?

0 komentar
img
(Foto: thinkstock)
Dok, anak saya sekarang umurnya 8 bulan tetapi masih belum bisa duduk sendiri dan belum tumbuh gigi. Padahal teman sebayanya sudah bisa merangkak dan tumbuh gigi. Selain itu kalau tidur pasti miring atau sering juga tengkurap dan kalau tengkurap ia sering membentur-benturkan kepalanya ke lantai. Mohon sarannya. Terimakasih atas jawabanya dok.

Ugik Praseno (Laki-laki Menikah, 27 Tahun), prasenoku@yahoo.co.id
Tinggi Badan 169 Cm, Berat Badan 56 Kg.

Jawaban

Anak usia 8 bulan sebaiknya sudah dapat duduk dari posisi tidur dan anak harus dilatih untuk bisa melakukannya. Jadi setiap ada kesempatan kita harus melatihnya melakukan itu. Karena bila mengharapkan anak dapat melakukan sendiri, maka perkembangannya akan lebih lambat.

Sebagai perbandingan, pada usia 6 bulan anak sudah dapat duduk tanpa dipegang. Namun perlu diketahui, setiap anak mengikuti pola dan ciri khas sendiri dan tidak semua anak mengikuti pola harus merangkak, karena beberapa anak ada yang tidak melalui proses merangkak.

Sedangkan untuk posisi tidur anak, tidak harus selalu posisi terlentang tapi dapat juga posisi miring atau tengkurap. Hal yang terpenting adalah anak merasa nyaman dan aman.

Bila pada posisi tengkurap anak sering membenturkan kepala, sebaiknya coba ditelusuri apakah sering atau hanya sekali-sekali saja melakukan tindakan tersebut. Karena bila sering dilakukan perlu dilakukan pengawasan khusus, dan carilah tempat tidur yang empuk.

Untuk usia tumbuh gigi pertama bervariasi masing-masing individu, namun biasanya berkisar antara usia 5-11 bulan. Jadi anak bapak masih masuk dalam variasi normal.

Dr Aditya Suryansyah SpA
RSAB Harapan Kita, Jln Let Jen.S Parman Kav 87, Slipi, Jakarta Barat, Telp 5668284
RSIA Buah Hati, Jln Aria Putra 399, Sarua Indah, Ciputat, Telp. (021) 74639229 atau 74632222.

(ver/ir)

Obat dan Vitamin

Rabu, 06 April 2011
0 komentar

Acarbose

Nama Generik: Acarbose

Nama Merek: Glucobay 50, Glucobay 100

Definisi

Acarbose memperlambat pencernaan karbohidrat di dalam tubuh. Obat ini membantu mengontrol kadar gula darah dan digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. 

Acarbose terkadang dikombinasikan dengan insulin atau obat diabetes lain. Acarbose juga digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak tercantum disini.

Informasi Penting

Jangan menggunakan obat ini jika anda alergi terhadap acarbose, atau jika anda memiliki kondisi diabetic ketoacidosis. Jangan pula menggunakan acarbose jika anda memiliki penyakit radang usus, bisul atau penyumbatan di dalam pencernaan, atau sirosis hati. Sebelum menggunakan acarbose, bicaralah pada dokter anda jika anda memiliki penyakit hati atau gangguan perut dan pencernaan apapun.

Gunakan acarbose bersamaan pada saat pertama kali melahap makanan sampai dokter anda memberikan rekomendasi lain. Obat tersebut dapat berubah dosisnya jika anda mengalami cedera atau sakit, jika anda memiliki infeksi serius, atau jika anda harus menjalani operasi apapun. Jangan mengubah dosis  atau menghentikan penggunaan acarbose tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter anda.

Jika anda menggunakan acarbose dengan insulin atau obat diabetes lain, kadar gula darah anda akan terlalu rendah (hypoglycemia). Anda dapat mengalami hypoglycemia jika anda menunda makan, berolahraga terlalu lama, minum alkohol, atau ketika sedang stres. Gejala yang dapat terjadi antara lain sakit kepala, mual, lapar, mengantuk, lemah, pusing, pandangan kabur, detak jantung cepat, berkeringat, gemetar atau sulit berkonsentrasi. Ketika anda sedang menggunakan acarbose, permen atau tablet gula (sucrose) mungkin tidak bekerja sebaik dextrose untuk meningkatkan gula darah anda dengan cepat.

Efek Samping

Minta pertolongan medis darurat jika anda memiliki tanda apapun dari reaksi alergi ini :

•    Gatal dengan bintik merah
•    Sulit bernapas
•    Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan

Hubungi dokter anda jika anda memiliki efek samping berikut:
•    Demam ringan
•    Mual, sakit perut, hilang nafsu makan
•    Urin berwarna gelap, kotoran seperti tanah liat
•    Kulit atau mata menguning

Efek samping lainnya :
•    Sakit perut ringan, perut kembung
•    Diare
•    Ruam kulit atau gatal ringan

Gejala efek samping di atas belum lengkap dan dapat muncul gejala lain.

Mengolah susu agar nutrisi anak terpenuhi

Selasa, 29 Maret 2011
0 komentar

KOMPAS.com - Susu dibutuhkan di segala usia, mulai anak hingga dewasa. Jika anak Anda menolak minum susu, kenalkan susu dengan menyampurkannya dalam masakan. Mengkreasikan susu dalam berbagai bentuk hidangan juga bisa membantu Anda memenuhi asupan gizi dan nutrisi anak agar pertumbuhannya optimal.

"Setiap golongan umur membutuhkan susu. Pilih susu yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda di setiap usia. Susu dibutuhkan anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, karena itu ibu perlu berkreasi dalam menyiapkan hidangan. Yang penting ibu memastikan nutrisi dalam makanan terpenuhi. Susu tak harus diberikan dalam bentuk cairan," jelas ahli gizi, dr Fiastuti Witjaksono, SpGK, saat acara "Sustagen 100 persen Nutrition Day Gathering" di fX, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mengkreasikan susu dalam berbagai bentuk hidangan juga bisa menjadi pilihan ibu dalam memenuhi kebutuhan susu. Dr Fia menambahkan, susu bisa diolah menjadi es krim, agar-agar, atau campuran makaroni. Susu menjadi pelengkap makanan dan nutrisi di segala usia. "Jangan putus memberikan susu pada anak terutama lima tahun pertama usianya, atau masa golden age. Setelah dua tahun anak tetap perlu diberikan susu agar tidak mengalami laktos-intoleran, supaya saat minum susu nantinya anak tidak diare," lanjutnya.

Untuk mengatasi anak sulit minum susu, kenalkan lebih dahulu rasa susu dalam makanan. Atau kreasikan menu dengan campuran susu agar anak terbiasa. Dengan begitu, anak akan mulai terbiasa dengan susu dan tak menolak saat diberikan susu cair. Chef Haryo Pramoe membagi resep mengolah susu dalam makanan untuk anak-anak.

Nasi dengan kacang polong, wortel, jagung, dan buncis, menjadi menu pertama. Cacah bahan makanan dalam ukuran kecil dalam menyiapkan hidangan anak. Porsi yang mini membuat makanan terlihat lebih menarik bagi anak-anak, apalagi jika dihias atau dibentuk dengan cetakan makanan yang menarik perhatian. Menu pertama ini sangat sederhana, seperti membuat nasi goreng, katanya. Bahannya terdiri atas 100 gr nasi putih pulen, 10 gr campuran sayur seperti kacang polong, wortel, jagung, dan buncis yang sudah dicacah dan direbus, 1 sendok teh susu bubuk, setengah bawang putih, setengah sendok teh mentega, garam, dan lada secukupnya. Lalu panaskan mentega di wajan, dan aduk semua bahan di dalamnya. Kemudian dinginkan dan cetak dengan menggunakan food shaper (bila diinginkan).
"Hias makanan sesuai kreasi, misalnya tambahkan potongan wortel sebagai mata pada cetakan makanan tadi. Selain menarik, makanan juga sehat dengan tambahan sayuran," lanjut Chef Haryo.

Menu kedua dari Chef Haryo adalah kentang tumbuk dengan beef teriyaki. Bahannya dua buah kentang kupas, lalu rebus hingga lunak, garam, dan lada putih secukupnya, satu sendok makan susu bubuk, 10 gr keju parut, setengah sendok teh mentega, daging secukupnya (sebagai pendamping kentang) yang dipotong tipis. Cara membuatnya, campurkan kentang selagi panas dengan semua bahan, tambahkan sedikit air, dinginkan kentang sebelum dibentuk dengan food shaper. Sebagai pendamping menu utama, goreng potongan daging hingga matang, lalu tuangkan saus teriyaki. Terakhir, tambahkan irisan bawang bombay.

Dua menu praktis dengan campuran susu bubuk ini praktis dibuat, hanya dalam 10 menit saja, jadi cocok untuk sarapan atau sebagai bekal anak ke sekolah.

Cerdik Menghadapi Anak

0 komentar
KOMPAS.com — Tak sedikit perempuan yang kewalahan menghadapi anak sulit makan. Apalagi saat anak di atas lima tahun mulai melakukan aksi gerakan tutup mulut (GTM), ditambah lagi (pada anak perempuan) mulai merajuk berusaha mengambil hati ibunya agar menuruti maunya.
Presenter Meisya Siregar juga mengalami problem kebanyakan ibu ini. Untuk itu, kata Meisya, ibu mesti siap dan kreatif dengan cara ekstra. "Syabila (anak pertamanya, perempuan) punya seribu cara menolak makan secara halus. Ia juga punya seribu cara meluluhkan hati ibunya. 'Drama queen'-nya mulai keluar, bilang 'Bunda aku belum lapar, nggak mau makan ini, maunya noodle', katanya mencari alasan," papar Meisya, saat talk show "Sustagen 100% Nutrition Day Gathering" di fX, Jakarta, Sabtu (26/3/2011).
Menurut Meisya, tantangan terberat baginya adalah mengatasi anak sulit makan di usia enam tahun, seperti putrinya. Saat anak usia 2-3 tahun, anak juga sudah mulai sulit makan, tetapi tak separah saat anak makin bertambah usianya. Maklum, anak sudah mulai kritis, bisa mengungkapkan pendapat, dan nalarnya sudah berjalan dengan baik. Untuk menghadapi anak dengan tipe seperti Syabila, butuh perlakuan ekstra dan ibu harus terus kreatif, kata Meisya.
"Bikin aturan saat waktu makan tiba, jangan menggunakan teknik yang keliru seperti memberi makan anak sambil digendong, diajak bermain, atau sambil nonton televisi. Ini kebiasaan yang salah karena nantinya ibu akan kesulitan saat tak sedang di rumah," lanjutnya.
Cara yang terbukti berhasil diterapkan pada Syabila adalah membuat peraturan waktu makan. Pertama, tidak boleh makan di depan televisi atau sambil menonton acara televisi. Kedua, berikan batasan waktu makan agar anak menghabiskan makannya dalam waktu tertentu, misalnya setengah jam.
"Saya memberikan batasan waktu makan, dalam setengah jam, habis atau tidak, harus sudah selesai makan. Cara ini sekaligus mengajarkan anak cara membaca jam. Anak juga merasa tertantang menghabiskan makanan. Setiap kali ditanya bagaimana makanannya, dia melapor hari ini lewat lima menit, atau kemarin kurang dari setengah jam sudah selesai. Cara ini justru menjadi perbincangan yang seru dengan anak," jelas Meisya, yang mengaku sebelum menjalankan sistem pengaturan waktu makan ini, anaknya bisa menghabiskan waktu 1-2 jam untuk menyelesaikan
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More